Selasa, 01 Juni 2010

PONDOK GONTOR, PONDOK “LIBERAL” SEJAGAT



PONDOK GONTOR, PONDOK “LIBERAL” SEJAGAT

Nama Gontor telah menelisik di setiap ruang lingkup kehidupan, tak peduli di zona politik, sosial, budaya, seni, institusi pendidikan, bahkan sampai mantri, dukun, dan tukang cendol sekalipun, gontor memang penjajah ulung.                          
Gontor adalah sosok ibu yang telah melahirkan jutaan anak kembar secara visi misi dalam hati, namun tangisannya berbeda-beda. Ibarat hidangan seperti makanan rica-rica yang disajikan dalam coek dan lalapan yang macam-macam, tapi pedesnya sama, khas pedes merica, seru dan menyengat tapi membuat orang ketagihan, khas pokoknya.....!

Alumninya ada yang menjelma menjadi Nur Cholis Madjid dengan gagasan liberalnya..
, MH. Ainun Najib, bagi saya ia adalah gus ngerong karena sering menyendiri pas mengorek-ngorek tumpukan ensiklopedi alam, di dunia politik yang begitu menggelitik ada Hidayat Nur Wahid, Din Syamsudin dan masih buanyaak lagi....! Mereka ada di setiap kasta kehidupan mulai dari pejabat paling tinggi sampai kasta sudra yang nestapa tapi tidak hina.
Produk Gontor mirip produk pohon kelapa yang mudah ditanam di mana saja, multi guna dari akar hingga yang paling ujung. Kok bisa ya? Padahal pondokkan hanya mencetak santri dan kyai, bukan orang berdasi???...
Itulah keunikan Gontor pertiwi, dimensi kyai dan santri bagi ideologi Gontor bukan yang hanya berbaju dan berbusana santri. Lebih dari itu Gontor sangat menggemari perubahan dan tantangan, sebelum dunia ini modern terawangannya telah cepat menggapai masa depan bahkan lebih jauh dari itu. Sistem pola kawah condrodimuko santri yang begitu liberal membuat santrinya trengginas, enggak pandang bulu, semua santapan wacana keilmuan dan keterampilan dilahap habis dan hanya menyisakan duri ikan teri, sehingga badannya tubuh seger menyerot semua vitamin A, B, C, D sampai Z.

“Tahu banyak hal walaupun sedikit” adalah kata sandi utama pondok lem castol perekat umat ini, jadi santrinya dibebaskan berbrain storming dulu untuk kemudian dapat ditata sendiri. Yang terpenting adalah menanamkan jiwa Bhinneka Tunggal Ika santri dengan peluh jiwa yang bijaksana, mengghargai perbedaan, berwawasan luas, dan menjadi makhluk amphibi, hidup di berbagai warna alam.

Gontor adalah sketsa mini dari Indonesia, menyimpan aneka prasasti kebudayaan, kesastraan, keterampilan, keintelektualan, keorganisasian, keolahragaan, kepariwisataan, kedisiplinan, kemiliteran yang terwadahi dalam sistem demokrasi terpimpin. Gado-gado santri yang datang sebagai perwakilan dari setiap pulau nenek moyangnya berikrar bersatu sendiko dawuh kyai untuk membentuk koloni pejuang. Diakui apa tidak Gontor itu negara di dalam negara......Any question???
   

0 komentar:

 
;